Selasa, 24 Desember 2013

Ambillah Risiko

Ambillah Risiko

Terlalu banyak berfikir dan menimbang, meninjau yang pada akhirnya tidak melakukan apapun merupakan
kesalahan yang gak perlu ditempuh, bergeraklah,learning by doing, seandainya kita tidak sanggup berlari, maka berjalanlah dan seandainya tak sanggup berjalan maka merangkaklah itu lebih baik dari pada hanya diam,berpangku tangan,tak melakukan apa-apa, menunggu keajaiban datang dari langit..
Berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil. Sebuah risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan seorang entrepreneur (wirausaha) dengan manajer. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan dan manajer dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

Langkah Terpenting

Carilah nasihat dari pakarnya tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasihat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera keenamnya. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.

Langkah terpenting adalah menumbuhkan ethos kerja keras. Langkah ini sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard work and smart work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua kesuksesan butuh workaholics di langkah awalnya. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya. Pada saat tidur pun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya.

Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama, orang membeli dari temannya. Pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, membantu dan menolong pada masa sulit.

Jika mengalami kegagalan, hadapi kegagalan itu. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk memperkuat dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bila itu, bersiaplah dan hadapilah! Jika Anda sudah siap memulai usaha, lakukanlah sekarang juga. Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

Optimis dan Produktif

Optimis dan Produktif

Manfaat bersifat positif bagi seorang muslim yang memiliki sikap sabar adalah lahirnya sikap optimis. Optimis dan kesabaran yang terus diasah dapat melahirkan sikap percaya diri dan keyakinan yang kokoh, kesabaran dan optimis juga perlu dilengkapi dengan sifat tawakal yang merupakan sikap berserah diri, menerima segala ketentuan Allah, seorang muslim yang optimis dan bertawakal hidupnya akan tentram, tak ada kehawatiran terhadap segala hal yang akan dan mungkin terjadi, semuanya sudah diatur oleh Allah yang Maha Mencipta, kondisi ini melahirkan produktivitas yang tinggi.

Produktif untuk seorang muslim merupakan cermin dari kecerdasan, kreativitas dalam memanfaatkan waktu,ia tidak pernah membuang percuma tiap detik yang berdetak, ia sadar bahwa waktu yang dijalaninya punya nilai ibadah, "dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaku,"(QS.Adzaariyaat,56).

Sikap optimis dan produktif adalah pintu menuju kesuksesan, dan merupakan unsur utama pembentuk mental euntrepreneur. Sukses sebagai manusia yang ingin memenuhi kebutuhan pribadinya, tidak tergantung pada orang lain, sukses menjadi seorang hamba yang memiliki tujuan jangka pankjang diakhirat kelak. tak perlu takut kegagalan, tak perlu gentar pada ancaman, tak perlu surut walau terbentur.

Perjalanan usia seharusnya menempatkan kita sebagai manusia menjadi jauh lebih matang dalam berfikir, bertindak, dan berucap. Sosok sosok hamba yang tidah mudah mengatakan "saya kalah", tapi justru memunculkan pribadi yang selalu mengucapkan "saya akan kembali dan mencoba, karena saya ingin berhasil".

Demikian islam memberikan pendidikan kepada umatnya, melatih kekuatan mental para mujahidnya. Berfikir, bekerja, dan berkarya tiada henti, istirahat bagi seorang muslim adalah ketika menemui Tuhannya.

Kamis, 12 Desember 2013

3 orang Anak membawa Air

Cerita lagi ah...

Ada 3 orang anak ingin membawa air. Anak pertama sebut saja A, membawa sebuah ember kecil. Anak kedua sebut saja B, membawa ember besar. dan anak ketiga, sebut saja C, membawa ember besar, yang besarnya sama dengan si B namun bocor. 
Mereka bertiga pun pergi ke laut, dan mulai mengambil air. 

Nah...anak mana yang bisa membawa air paling banyak, tentunya kita sepakat bahwa anak si B, karena embernya besar dan tidak bocor.

Dalam kehidupan, terkadang kita melihat ada orang lain ingin penghasilannya lebih besar, bisnisnya lebih besar, di sisi lain ada orang lain yang lebih kecil penghasilannya, bisnisnya juga lebih kecil, padahal yang dikerjakan sama, bisnisnya sama, pekerjaannya sama, usahanya sama, ibaratnya laut tempat mengambil airnya pun sama.

Nah...apa yang membuatnya berbeda...

Si B yang membawa ember besar, inspirasinya adalah mempunyai impian  besar, lebih besar daripada si A yang embernya atau wadah berfikirnya alias impiannya lebih kecil. Jadi wajar kalau si B mempunyai penghasilan lebih besar.

Terus bagaimana dengan si C?

Si C memang membawa ember besar yang sama dengan si B, sama impiannya, sama besarnya, impian besarnya sama dengan si B, namun keyakinan dan jiwanya bocor, seperti halnya ember yang dibawanya ternyata bocor.  Ia mempunyai impian besar namun tidak mempunyai keyakinan yang besar, tidak mempunyai jiwa yang besar. Sementara Si B mempunyai ember besar, punya impian besar, punya jiwa besar, yang membuatnya bangkit di tiap kegagalan dan di tiap tantangan. 
Dan keyakinan besarnya itu adalah bahwa Allah swt. akan memberikan apa yang ia minta dan ia usahakan, maka ia pun memperoleh hasil yang besar.


Rabu, 11 Desember 2013

Peliharaan Seorang Pemuda

Halo Sahabat...Apakabar...Kali ini saya ingin membagikan sebuah cerita.

Seorang pemuda sebut saja nama nya Mike, dia lahir di Amerika, sedang bingung menentukan sebuah pilihan, ia bingung mau menentukan satu pilihan dari dua pilihan yang ada. Dia nampak kebingunngan sekali. Seorang teman dari pemuda ini namanya Sarah, lantas bertanya kepada Mike.

"Apa sih yang membuat mu bingung?" tanya Sarah.
"Saya jadi bingung buat mengambil satu keputusan?", Jawab Mike.
"Kenapa?" tanya Sarah lagi.
Lalu Mike menjawab,"Ada dua pemikiran dalam otak ku ini, sudah lama saya simpan, sehingga membuat saya selalu bingung, saat ini..saya seperti memelihara dua ekor anjing; satu anjing ini jahat serta liar dan satu lagi  anjing yang baik. Kedua anjing ini berkelahi terus di dalam fikiran ku, Ajing yang jahat dan liar terus menyerang anjing yang baik" Jawab si pemuda

"Owh...begitu ya.." kata Sarah sambil bertanya "Lantas anjing mana yang menang, yang jahat dan liarkah  itu kah yang menang..?

"Yang mana yang paling sering ku kasih makan itulah yang akan menang", Jawab Mike.

Apa hikmah dari cerita ini....
Sering kali dalam fikiran kita, berkecamuk banyak fikiran, paling tidak dua jenis fikiran. Ketika seseorang mau memulai usaha, selalu ada dua fikiran, akankah saya berhasil... atau jangan-jangan nanti malah saya gagal. 

Nah...fikiran manakah yang menang??

Tentunya seperti perumpamaan tadi, fikiran yang paling sering Anda kasih makanlah yang akan memenangkan.






 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Iptek-4u - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons